Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia atau sering disebut FKUI ini punya pengalaman menarik saat bertugas di Banda Aceh. “Saat itu saya sedang mengikuti pendidikan dokter spesialis di Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI. Saya dikirim ke Banda Aceh selama satu tahun,” ujar dr Bram Pradipta, SpOG.
Selain memberi pelayanan di RS Syiah Kuala, dr Bram Pradipta juga didaulat untuk melakukan pengembangan pendidikan kedokteran di rumah sakit tersebut. Ini jadi suatu pengalaman berarti bagiannya selama menempuh program pendidikan dokter spesialis saat itu.
Suatu hari, ada seorang ibu yang diharuskan menjalani operasi caesar. Tiba-tiba terjadi gempa yang lumayan besar. Saat memandang sekeliling, ayah satu anak ini melihat dinding ruang operasi retak-retak. Dokter anastesi dan perawat sudah meninggalkan ruangan operasi untuk mengamankan diri. Kenapa tidak ikut keluar? “Bagaimana mungkin. Posisi ibu dalam keadaan perutnya sudah terbuka, dan tinggal mengeluarkan bayinya dari peru,” ujar dr Bram Pradipta.
Yang menjadi tanggung jawabnya ia selesaikan. Ia bersyukur, semua orang yang berada di ruang operasi selamat. Yaitu para asisten, petugas instrumen dan penata anastesi. Juga bayi yang baru dilahirkan serta ibundanya.
Singkatnya pasien berterima kasih dan tak melupakan kejadian itu, setelah kondisi kembali normal. Dr Bram Pradipta meski sudah kembali ke Jakarta, hubungan dengan pasien tetap terjalin. “Ibu itu belakangan kembali melahirkan. Yang menangani sejawat saya yang kebetulan sedang bertugas di Aceh,” ujar dokter kelahiran, Jakarta 12 Juni 1985.
Tubuhnya berpostur atletis. Tak heran karena ia hoby berolah raga. “Saya biasa nge-gym dan basket. Nge-gym paling tidak empat kali seminggu,” ujar dr Bram Pradipta.
Tempat Praktek Dr Bram Pradipta
Sesekali, dokter yang praktek di RS Gading Pluit, Jakarta, ini aktif menulis di majalah Obstetri dan Ginekologi Indonesia (MOGI). Beberapa tulisannya juga pernah dipublikasikan di jurnal international.
Baca juga : Watu Bale Kebumen
Selain itu, saat ini ia juga praktek di beberapa lokasi seperti RSUD Koja, dan RS Mediros. Dokter yang masih tergolong muda ini patut kita acungi jempol. Bagaimana tidak, di usianya sekarang ini ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Kluster Reproduksi Yasmin Kencana International Wing di RSCM. Dr Bram juga pernah bekerja dalam HPEQ (Health Professional Education Quality) FKUI yang diselenggarakan oleh Dekanat FKUI beberapa tahun lalu.